gonz

Sunday, May 22, 2011

BAB II

TINJAUAN TEORI
Definisi;
Amputasi adalah tindakan pembedahan memotong dan mengangkat tungkai atau lengan.

 


                              Crush injury

 

                                              Nyeri 
 

                                                                           Gangguan integritas kulit
                           Fraktur multiple
                            Complete                              Resiko gangguan cairan
                                                                           (shock-hipovolemik)

                                                                                  Diskontinuitas jaringan (tulang)

                                                                         Perubahan pola aktivitas
                                                                   (immobilitas)
 

 resiko infeksi            Amputasi                                  perubahan pola eliminasi
 



Koping individu efektif              Koping individu tak efektif
 



                                                               Cemas
 



Gangguan konsep diri




Gangguan                 Gangguan                    Gangguan                 Gangguan
     Body image          Harga diri rendah          identitas diri         penampilan peran
                                           
Masalah Keperawatan yang muncul berdasarkan patofisiologi amputasi,beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1.     Nyeri
Karena terjadi fraktur maka nyeri akan muncul sebagai penyerta trauma
2.    Gangguan integritas kulit
Bila terjadi trauma maka integritas kulit akan terganggu
3.    Perubahan cairan tubuh (shock-hipovolemik)
Dengan trauma kemungkinan besar terjadi perdarahan dan gangguan cairan tubuh
4.    Diskontinuitas jaringan (tulang)
5.    Perubahan pola aktivitas
Dengan fraktur maka nyeri akan muncul dan immobilitas akan sangat mengganggu pola aktifitas
6.    Resiko tinggi konstipasi
Perubahan pola aktivitas akan mempengaruhi juga perubahan peristaltik usus
7.    Resiko infeksi
8.    Gangguan konsep diri
Muncul karena klien tidak bisa menerima keadaan dirinya

Pemeriksaan fisik yang perlu dilakuuan adalah:
1.     Bising usus
2.    Laju endap darah
3.    Darah lengkap
4.    Foto rongent

Diagnosa keperawatan yang muncul;
1.     Resiko konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus terhadap perubahan pola aktivitas
·         Kaji bising usus
·         Memberikan diit seimbang
·         Masukan cauran yang adekuat
·         Waktu teratur untuk defekasi
·         Stimulasi lingkungan yang mendukung
·         Beritahu dokter bila bising usus tidak terdengar dalam 6-10 jam
2.    Gangguan kerja diri / penampilan peran s/d kehilangan bagian tubuh.
·         Kaji / pertimbangan persiapan pasien dan pandangan terhadap amputasi
·         Dorong ekspresi ketakutan, perasaan negatif , dan kehilangan bagian tubuh
·         Kaji derajat dukungan yang ada untuk pasien
·         Berikan lingkungan yang terbuka pada pasien untuk mendiskusikan masalah
·         Perhatikan perilaku menarik diri , membicarakan diri tentang hal negatif

Intoleransi Aktivitas

Intoleransi Aktivitas

Definisi:

Penurunan dalam kapasitas fisiologi seseorang untuk melakukan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan atau yang dibutuhkan (Magnan,1987)

Faktor yang berhubungan

Berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen :
(Jantung) (Pernapasan)
Penyakit jantung kongenital PPOK
Kardiomiopati Atelektasis
Gagal jantung kongestif
Angina (Sirkulasi)
Infark miokard Anemia
Disritmia Hipovolemia
Berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme :
(Infeksi) (Tindakan)
Infeksi virus Operasi
Hepatitis Pemeriksaan diagnostik
(Penyakit kronis) Tirah baring lama
Ginjal
Hepar
(Lingkungan)
Stress ekstrim
Nyeri
Berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber energi :
Obesitas
Malnutrisi
Ketidakadekuatan diet
Berhubungan dengan ketidakaktifan :
Depresi
Kurang motivasi
Gaya hidup monoton

Data yang harus ada
Perubahan respons terhadap aktivitas
Pernapasan :
Dispnoe
Takipnoe
Sesak napas
Nadi
Lemah
Frekwensi menurun
Frekwensi meningkat
Tekanan darah
Gagal meningkat dengan aktivitas
Diastolik meningkat 15 mmHg

Data yang mungkin ada :
Pucat atau sianosis
Kekacauan mental
Kelemahan
Keletihan
Vertigo

Kriteria hasil

Individu akan :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menurunkan toleransi aktifitas
2. Memperlihatkan kamajuan (ketingkat yang lebih tinggi dari mobilitas yang mungkin)
3. Memperlihatkan penurunan tanda-tanda hipoksia terhadap aktifitas (nadi, tekanan darah, pernapasan)
4. Melaporkan reduksi gejala-gejala intoleransi aktivitas

Intervensi

1. Kaji respon individu terhadap aktivitas
a. Ukur nadi, tekanan darah, pernapasan saat istirahat
b. Ukur tanda vital segera dan 3 menit setelah istirahat.
c. Hentikan aktivitas klien bila :
- Keluhan nyeri dada, dispnoe, vertigo, kekacauan mental
- Frekwensi nadi menurun
- Tekanan sistolik menurun
- Tekanan diastolik meningkat 15 mmHg
- Frekwensi pernapasan menurun
d. Kurangi intensitas, frekwensi, lamanya aktivitas bila
- Frekwensi nadi lebih dari 3 menit untuk kembali frekwensi awal (atau 6 denyut lebih cepat dari frekwensi awal).
- Frekwensi pernapasan meningkat berlebihan setelah aktivitas.
- Terdapat tanda-tanda hipoksia.
2. Meningkatkan aktivitas secara bertahap
a. Untuk klien yang pernah tirah baring lama, mulai melakukan rentang gerak sedikitnya 2 kali sehari.
b. Rencanakan waktu istirahat sesuai dengan jadwal sehari-hari klien.
c. Berikan kepercayaan kepada klien bahwa mereka dapat meningkatkan status mobilitasnya.
d. Beri penghargaan pada kemajuan yang dicapai.
e. Beri kesempatan klien membuat jadwal aktivitas dan sasaran pencapaian.
f. Tingkatkan toleransi dengan membiarkan klien melakukan aktivitas yang lebih lambat, lebih banyak istirahat, atau dengan banyak bantuan.
g. Secara bertahap tingkatkan aktivitas diluar tempat tidur 15 menit setiap hari, tiga kali sehari.
h. Izinkan klien untuk mengatur frekwensi ambulasi.
i. Anjurkan klien untuk memakai alas kaki yang nyaman.
3. Ajarkan klien metoda penghematan energi untuk aktivitas.
a. Luangkan waktu untuk istirahat.
b. Lebih baik duduk daripada berdiri saat melakukan aktivitas, kecuali hal ini memungkinkan.
c. Saat melakukan suatu aktivitas, istirahat setiap 3 menit selama 5 menit untuk membiarkan jantung pulih.
d. Hentikan aktivitas jika keletihan atau terlihat tanda-tanda hipoksia.
4. Instruksikan klien untuk konsulasi kepada dokter atau ahli terapi fisik untuk program latihan jangka panjang.
5. Rujuk kepada perawat komunitas untuk tindak lanjut jika diperlukan.

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ELIMINASI BAB

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ELIMINASI BAB

BAB I

A. DEFINISI
Eliminasi BAB cair (diare) adalah kondisi dimana terjadi perubahan kebiasaan buang air besar dengan karakteristik feces cairan.
Fungsi pencernaan adalah memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan elektrolit dan bahan makanan.
Elilinasi BAB adalah pengeluaran sisa-sisa metaboloisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui anus.(Potter, 2006)

B. ETIOLOGI
- Stres fisik
- Obat-obatan
- Alergi makanan
- Penyakit kolon
- Iritasi intestinal
Tarwoto-wartona,2004

C. TANDA DAN GEJALA
- Feces berbentuk cair
- Meningkatnya peristaltic usus
- Mual muntah
- Turgor kulit menurun
- Lemah dan lelah
Tarwoto-wartona,2004.

















D. ANATOMI FISIOLOGI
a. Anatomi




















b. Fisiologi
1. Mulut
Adalah rongga lonjong pada permukaan saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi disisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi dan sebelah belakang bersambung dengan awal farinx.
2. Farinx
Adalah terletak di belakang mulut dan laring,farinx berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membrane yang berotot.
3. Esofagus
Adalah sebuah tube yang panjang sepertiga bagian atas adalah terdiri atas otot yang bertulang dan sisinya adalah otot yang lain,permukaanya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk perlindungan.
4. Lambung
Adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak terutama didaerah efigastrik dan sebagian disebelah kiri didaerah hipokondriak dan umbilical,lambung terletak dibawah diafragma di depan pancreas dan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.
Lambung terdiri dari 4 lapisan:
a. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.
b. Lapisan otot
c. Lapisan sub mukosa terdiri atas jaringan oreukar berisi pembuluh darah dan saluran limfe.
d. Lapisan terletak disebelah dalam epithelium terdiri dari bagian-bagian kelenjar yang mengeluarkan secret berubah dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung.

Fungsi lambung
- Lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek sedangkan kontraksi otot bercampur makanan dengan getah lambung.
- Semua cairan di cairkan dan di campur dengan as.hidrokhlorida dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
- Protein diubah menjadi pepton
- Susu dibekukan dan kosein dikelurkan
- Faktor anti anemi dibentuk
- Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan
- Masuk deuodenum
5. Usus Halus
Adalah tabung yang kira-kira sekiatar kurang lebih 2,5m panjang dalam keadaan hidup.Usus halus memanjang dari lambung sampai katub ireokolika tempat bersambung usus halus.Usus besar terletak didaerah umbilicus dan dikelilingi usus besar dibagi dalam beberapa bagian
- Duodenum adalah bagian pertama usus halus yaitu 25cm panjang,berbentuk seperti kuda dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas.
- Jejenum menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus yang selebihnya.
- Ileum menempati 3/5 akhir,fungsinya adalah mencerna dan mengabsorsi khimo dari lambung dan ada beberapa enzim yang terdapat getah usus yang menyempurnakan pencernaan semua makanan.
6. Usus Besar
Adalah usus/kolon yang kira-kira 1,5m panjangnya adalah sambungan dari usus halus dan dimulai di katub ileokolik/ikosokal yaitu tempat sisa makanan lewat.
Fungsinya
- Absorbsi air,garam dan glukosa
- Sekresi musin oleh kelenjar dalam lapisan dalam
- Penyiapan selulosa yang berupa hidrat karbon didalam tumbuh-tumbuhan,buah-buahan dan

- sayuran,penyiapan sisa protein tang belum dicernakan oleh kerja bakteri guna sekresi
- Defikasi (pembuangan air bersih)
7. Rektum
Adalah yang terbawah dari usus besar di mulai pada kolon sigmoid dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3cm panjangnya.Saluran ini berakhir kedalam anus yang dijaga oleh otot internal dan eksternal.Rectum serupa dengan yang ada pada kolon tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan membrane mukosanya membuat lipatan-lipatan membujur yang disebut kolonnonungegni didalam saluran anus ini disebut otot serkuler menebal untuk membentuk otot spinkreas anus internal. (peance,1982)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan fisik
a. Abdomen:Distensi,simetris,gerakan peristaltic,adanya masa pada perut,tenderness
b. Rectum dan anus:Tanda-tanda inflantasi,perubahan warna,lesi,fistula,hemoroid,adanya masa,tenderness

- Pemeriksaan diagnostic
a. Abuscopy
b. Prokrosigmoidoskopy
c. Rongen dengan kontras

F. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
- Peradangan bowel
- Pembedahan saluran bawah
- Gasteristik/anteritis
Brumer &Sudelarth,2002

G. PENATALAKSANAAN
Jika eliminasi BAB cair maka pasien dianjurkan untuk makan-makanan yang rendah serat dan berikan obat anti diare.

H. FOKUS INTERVENSI
o Diare berhubungan dengan pola makan salah
- Monitor atau kaji konsistensi,warna,bau feces
- Monitor atau cek elektrolit,intake dan output cairan
- Berikan anti diare tingkatkan intake cairan
- Hindari stress dan lakukan istirahat cukup
- Berikan pendidikan kesehatan
Cairan
Diet
Obat-obatan
Perubahan gaya hidup
o Diare berhubungan dengan inflamasi,iritasi atau malabsorpsi usus
- Observasi dan catat frekuensi defekasi,karakteristik,jumlah dan factor pencetus
(Doongoes,2000)